Kamis, 13 Oktober 2011

ULKUS PEPTIK

DESKRIPSI PENYAKIT


A. Definisi
      Penyakit ulkus peptikus (tukak) merupakan pembentukan ulkus pada saluran pencernaan bagian atas yang diakibatkan oleh pembentukan asam dan pepsin.
Tukak berbeda dari erosi mukosa superfisial dalam yang membuat luka lebih dalam pada mukosa muskularis. Tiga bentuk umum dari tukak adalah ulcer yang disebabkan oleh Helicobacter pylori, obat anti inflamasi non steroid (NSAID) dan kerusakan mukosa yang berhubungan dengan stress (ulcer stress).




B.  patofisiologi
ü Patogenesis dari Tukak Duodenal (TD) dan Tukak Lambung (TL) merupakan faktor refleksi dari kombinasi ketidak normalan patofisiologi dan lingkungan serta faktor genetik.
ü kebanyakan tukak terjadi disebabkan oleh asam dan pepsin dari Helicobacter pylori, NSAID atau kemungkinan faktor lain yang mengganggu pertahanan mukosa normal dan mekanisme penyembuhan. Tingkat minimal dari sekresi asam lambung adalah penting untuk pembentukan tukak. Basal dan sekresi asam pada malam hari biasanya dapat memperparahpasien dengan penyakit Tukak Duodenal (TD).
ü kebanyakan pasien dengan penyakit TD dan TL tidak mengkonsumsi NSAID untuk pengobatan infeksi Helicobacter pylori dan gastristis antral. Helicobacter pylori dapat menyebabkan penyakit ulcer dengan merusak pertahanan mukosa melalui kolaborasi racun dan enzim, dengan mengubah imunitas dan dengan meningkatkan pengeluaran antral gastrin yang dapat meningkatkan sekresi asam.
ü NSAID kronis (termasuk Aspirin) digunakan untuk penyakit yang berhubungan dengan erosi hemorrhagic gastrik, TD dan TL. NSAID dapat menyebabkan luka pada gastroduodenal melalui 2cara yaitu:
1.     Secara langsung atau iritasi topikal dari jaringan epitel dan
2.    Dengan menghambat sistem dari sintesis endogenous mukosa saluran cerna prostaglandin.
ü Hubungan antara kortikosteroid dan tukak sendiri memiliki kontroversi. Bagaimanapun yang menerima terapi Glukokortikoid dan NSAID secara bersama-sama dapat meningkatkan resiko pada TL.
ü Merokok dapat meningkatkan resiko tukak dan besar resikonya adalah sebanyak rokok yang diisap setiap harinya. Merokok dapat mengganggu proses penyembuhan penyakit ulcer dan kemungkinan penyakit tersebut  dapat kambuh kembali.
ü Walaupun observasi klinik menyarankan agar pasien penyakit tukak mengindari stress namun saran tersebut gagal dijalankan.

  

         C. Manifestasi Klinik
ü kebanyakan pasien dengan penyakit TD mengalami kesakitan pada malam hari sehingga membangunkan mereka dari tidur, itu terjadi antara jam 12 malam dan jam 3 malam.
ü Kesakitan berlangsung selama 1 hingga 3 jam setelah makan dan biasanya rasa sakit akan berkurang dengan makan. Antasida dapat cepat meringankan rasa sakit pada kebanyakan pasien tukak.
ü Pasien dengan ulkus sering mendapatkan sindrom dispeptik seperti rasa panas dalam perut dan perut gembung. Mual, muntah, anoreksia dan turun berat badan.
ü beberapa penyakit yang ditimbulkan adalah dari pasien ke pasien dan beberapa dari penyakit pasien tersebut adalah penyakit musiman biasanya terjadi pada musim semi dan hujan.
ü Komplikasi dari penyakit ulcer disebabkan oleh Helicobacter pylori dan NSAID termasuk pendarahan saluran atas, perforasi kedalam peritoneal, penetrasi ke dalam bagian dalam tubuh seperti pancreas, dan hati.        



       
    D. Diagnosis
ü Pemeriksaan fisik menunjukkan rasa sakit epigastrik meliputi daerah dari bawah tulang dada hingga daerah sekitar pusar, jarang melebar ke bagian belakang tubuh.
ü Tes laboratorium yang rutin tidak menolong menegakkan diagnosis ulkus tanpa komplikasi. Hematrokit, hemoglobin dan hemocucult test (test untuk mendeteksi darah di tinja) digunakan untuk mendeteksi perdarahan.
ü Diagnosis dari Helicobacter pylori dapat dengan digunakan tes invasif dan non invasif. Tes invasive dengan melakukan endoskopi dan biopsi mukosa atas lambung untuk histologi, kultur bakteri dan mendeteksi aktivitas urease. Tes non invasive meliputi uji pernafasan urea dan tes deteksi antibodi. Uji pernafasan urea, berdasarkan produk urease oleh Helicobacter pylori. Deteksi antibody berguna untuk mendeteksi IgG yang mengatasi Helicobacter pylori, tetapi test tidak biasa dilakukan  untuk mengetahui teratasinya Helicobacter pylori, karena titer antibody memerlikan waktu 0,5-1 tahun untuk kembali ke kisaran tidak terinfeksi.
ü Tes deteksi antibodi adalah awal dari tes skrinning karena prosesnya cepat, tidak mahal dan kurang invasive dibandingkan tes biopsi endoskopi.
ü Diagnosis ulkus terganrung dari visualisasi dari lubang tukak melalui radiografi saluran cerna atas. Radiografi lebih dipilih sebagai prosedur diagnosis awal pada pasien yang dicurigai menderita tukak tanpa komplikasi. Jika penyakit tukakditemukan pada radiografi, maka keganasan harus dipastikan dengan visualisasi endoskopik langsung dari histologi.


TERAPI


a. Tujuan terapi
   Sasaran terapi adalah menghilangkan nyeri tukak, mengobati ulkus, mencegah kekambuhan dan mengurangi komplikasi yang berkaitan dengan tukak. Pada penderita dengan Helicobacter pylori positif, tujuan terapi adalah mengatasi mikroba dan menyembuhkan penyakit dengan obat yang efektif secara ekonomi.




B. Pendekatan umum
  • Terapi Non Farmakologi
ü Pasien yang tukak harus mengurangi stress, merokok dan penggunaan NSAID (termasuk Aspirin). Jika  NSAID tidak dapat dihentikan penggunaanya maka harus dipertimbanhkan pemberian dosis yang rendah aatu diganti dengan asetaminofen. COX2 inhibitorrelatif selektif (nabumeton, edotolak). COX2 inhibitor selektif kuat (celecoxib, rofecoxib). Pemberian bersama makanan, antagonis reseptor H2 (H2RA), atau proton pump inhibitor (PPI) dapat menurunkan gejala dan kerusakan mukosa.
ü Walaupun tidak ada kebutuhan untuk diet khusus, pasien harus menghindari makanan dan minuman yang menyebabkan dyspepsia atau yang menyebabkan penyakit tukak contoh  makan pedas, kafein dan alcohol.
ü Antasida dapat digunakan dengan obat anti tukak lainnya untuk mengatasi gejala penyakit tukak.


(sumber : Farmakoterapi)